Kondisi Cafe PRB yang dibakar massa di Pulau Semadu Rancong |
Lhokseumawe - Usai mengikuti acara tabliq akbar di Meuligo Ikatan Keluarga Blang Lancang Dan Rancung ( IKBAL) Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe, Minggu (3/4) dini hari, tiba-tiba massa bersatu melakukan pembakaran cafe maksiat milik oknum TNI di Desa Blang Rancung setempat.
Insiden amuk massa itu terjadi sekira pukul 00.14 Wib dini hari, cahaya kobaran api tampak menyala didada malam hingga mengundang perhatian seluruh masyarakat sekitarnya. Setelah itu, massa pun membubarkan diri dan meninggalkan cafe maksiat itu hangus dilalap si jago merah.
Sebelumnya, cafe milik Rizaldi seorang oknum TNI di pos Intel Batuphat Timur yang belum diketahui pangkatnya itu, sering menjadi sasaran amuk massa yang menyerang dan melakukan perusakan. Lantaran cafe yang hanya beroperasi pada malam hari itu menyediakan minuman keras, ruang dugem antara wanita dan pria hingga menimbulkan maksiat dan perbuatan melanggar syariat.
Menurut data yang berhasil dihimpun Waspada dilapangan, kronologis kejadiannya, sekira pukul 21.00 Wib, Sabtu (2/4) malam, Ikatan Keluarga Blang Lancang Dan Rancung Darussalam ( IKBAL) menggelar acar tablig akbar di Meuligoe setempat dengan menghadirkan penceramah Habib Muslem At Thahiri dari Darul Mujahiddin.
Dalam ceramahnya, Muslem yang juga Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh menyampaikan syiar Islam yang mengajak rakyat Aceh kembali menjadi Istiqamah dan bersatu melawan kemungkaran dan kedhaliman.
Ketika dikonfirmasi Waspada, Habib Muslem juga mengaku dirinya mengajak masyarakat Blang Rancung bersatu membrantas kemaksiatan dan tempat melanggar syariat Islam. Apalagi lokasi acara yang digelar IKBAL Darussalam berada tidak jauh dengan cafe maksiat di Pulau Semadu.
“ Saya juga mengajak masyarakat mendesak walikota untuk membongkar semua cafe hiburan dosa. Kalau walikota tidak peduli, maka haram bila memilihnya dalam pilkada mendatang,” tuturnya.
Habib mengisahkan, usai acara tablig akbar, masyarakat jamaah dakwah dan pihak sekretariat IKBAL Darussalam bersama laskar FPI berkeliling dikawasan rancung sambil membaca “ Waqulja alhaqqu, wazahaqal bathil inna bathilakana zahuqa,”.
Lebih lanjut dikatakannya, tidak lama kemudian tiba-tiba saja jamaah dikejutkan adanya cahaya api yang menyala besar yang sedang membakar cafe maksiat penyedia hiburan dosa itu.
Karena tidak ingin dituduh sebagai penyebab kebakaran, Habib langsung berteriak dengan microfon untuk meminta jamaah dan laskar FPI agar tidak pindah tempat atau tidak keluar barisan serta jangan mendekati lokasi kebakaran.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono melalui Kasat Reskrim AK Yasir membenarkan adanya peristiwa massa melakukan pembakaran terhadap sebuah cafe di kawasan Pulau Semadu Desa Blang Rancung Kec. Muara Satu.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun pihak polisi telah turun untuk meninjau dan melakukan olah TKP guna mengetahui latar belakangnya.
“ Benar adanya cafe hiburan yang dibakar massa. Sekarang saya sedang berada ditempat kejadian, kami lakukan olah TKP dulu. Usai kami menjalankan tugas, nanti kita kabari lagi,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, beredar informasi bahwa polisi menahan satu orang warga Desa Padang Sakti Kecamatan Muara Dua yang diduga sebagai pelaku pembakaran.
Perlu diketahui cafe hiburan ini sudah beberapa kali pernah menjadi sasaran amuk massa, sampai membuat perjanjian dengan pihak FPI secara tertulis yang berisi bila kembali membuka cafe hiburan malam maka resiko siap dirusak dan dibakar massa.
Kenyataannya pada Minggu (23/8) malam tahun 2015, ternyata cafe itu masih masih juga membuka usaha maksiat hingga massa dan FPI menyerang dan mengobrak-abrik tempat itu.
Bahkan pengunjung cafenya kocar-kacir lari menyelamatkan diri agar tidak menjadi sasaran amuk massa.(*)
Habib mengisahkan, usai acara tablig akbar, masyarakat jamaah dakwah dan pihak sekretariat IKBAL Darussalam bersama laskar FPI berkeliling dikawasan rancung sambil membaca “ Waqulja alhaqqu, wazahaqal bathil inna bathilakana zahuqa,”.
Lebih lanjut dikatakannya, tidak lama kemudian tiba-tiba saja jamaah dikejutkan adanya cahaya api yang menyala besar yang sedang membakar cafe maksiat penyedia hiburan dosa itu.
Karena tidak ingin dituduh sebagai penyebab kebakaran, Habib langsung berteriak dengan microfon untuk meminta jamaah dan laskar FPI agar tidak pindah tempat atau tidak keluar barisan serta jangan mendekati lokasi kebakaran.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono melalui Kasat Reskrim AK Yasir membenarkan adanya peristiwa massa melakukan pembakaran terhadap sebuah cafe di kawasan Pulau Semadu Desa Blang Rancung Kec. Muara Satu.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun pihak polisi telah turun untuk meninjau dan melakukan olah TKP guna mengetahui latar belakangnya.
“ Benar adanya cafe hiburan yang dibakar massa. Sekarang saya sedang berada ditempat kejadian, kami lakukan olah TKP dulu. Usai kami menjalankan tugas, nanti kita kabari lagi,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, beredar informasi bahwa polisi menahan satu orang warga Desa Padang Sakti Kecamatan Muara Dua yang diduga sebagai pelaku pembakaran.
Perlu diketahui cafe hiburan ini sudah beberapa kali pernah menjadi sasaran amuk massa, sampai membuat perjanjian dengan pihak FPI secara tertulis yang berisi bila kembali membuka cafe hiburan malam maka resiko siap dirusak dan dibakar massa.
Kenyataannya pada Minggu (23/8) malam tahun 2015, ternyata cafe itu masih masih juga membuka usaha maksiat hingga massa dan FPI menyerang dan mengobrak-abrik tempat itu.
Bahkan pengunjung cafenya kocar-kacir lari menyelamatkan diri agar tidak menjadi sasaran amuk massa.(*)
Laporan: Zainuddin/Waspada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar